Pencarian Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri (Part 2) : Curriculum Vitae


Saat pertama kali memulai pencarian, selain menata niat dan berdoa, para pencari beasiswa (PPB) haruslah aktif mencari informasi mengenai kampus / laboratorium (a.k.a. lab) yang akan dituju. Tujuannya tentu saja untuk memastikan apakah masih ada lowongan untuk menjadi mahasiswa di sana dan apakah tersedia beasiswa yang akan menutupi kebutuhan kita selama berkuliah di sana. Ada beberapa cara untuk mencari informasi ini, misalkan dengan

  • bertanya pada teman atau senior yang sudah lebih dulu di lab yang akan dituju,
  • mengunjungi website kampus / lab tersebut, atau
  • mengirim email pada professor penanggung jawab lab tersebut.

Pada artikel ini, secara khusus saya akan membahas bagaimana persiapan untuk menghubungi professor untuk menanyakan ketersediaan lowongan sebagai mahasiswa S2/S3. Untuk melakukan hal tersebut, selain menyiapkan dokumen-dokumen lainnya (ijazah, sertifikat bahasa inggris, dll), PPB harus membuat curriculum vitae (CV) dan cover letter serta memolesnya sebaik mungkin agar professor yang dituju tertarik untuk merekrut PPB sebagai anggota labnya.

Apa saja informasi yang harus dimasukkan ke dalam CV? Saran saya jangan memasukkan informasi yang tidak terlalu penting dan tidak ingin diketahui oleh professor, seperti tanggal lahir, tanggal jadian sama pacar, atau tanggal pernikahan. Tidak perlu juga mencantumkan nama istri dan anak, nama orang tua, ataupun nama cucu. Jika tidak disyaratkan, tidak perlu memberitahu hobi kita yang mengoleksi gundam ataupun wisata kuliner.

Hal terpenting yang justru harus dicantumkan adalah latar belakang pendidikan, pengalaman riset, pengalaman kerja, publikasi, prestasi, skill, dan penguasaan bahasa. Bagi professor yang akan merekrut calon mahasiswa S2/S3, informasi tersebut sangat penting untuk diulik karena riset yang baik memerlukan persiapan yang baik juga. Persiapan itu tentunya didapatkan dalam tempat perkuliahan sebelumnya, aktivitas riset, dan pengalaman kerja yang bersangkutan.

Tak bisa dipungkiri, reputasi perguruan tinggi tempat pelamar pernah kuliah juga perlu dipertimbangkan dalam merekrut calon mahasiswa, karena universitas yang baik berpeluang besar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Namun, itu bukanlah faktor utama dalam penilaian. Yang terpenting justru pengalaman riset, pengalaman kerja, dan publikasi yang pernah dihasilkan. Apakah topik riset dan publikasi yang sebelumnya sesuai dengan topik riset yang akan dikerjakan di lab? Jika tidak sesuai, apakah pengalaman riset dan pengalaman kerja sebelumnya dapat membantu yang bersangkutan dalam menjalani riset yang akan diembannya? Tentunya masih ada faktor lain yang dipertimbangkan oleh professor, namun setidaknya informasi tersebut yang ingin diketahui saat membaca CV yang diterimanya.

Namun tidak perlu juga memoles CV sehingga tampak sempurna / “too good to be true” hanya untuk memikat professor seperti, membesar-besarkan skill yang dimiliki atau pengalaman kerja. Misalkan baru belajar dasar bahasa pemrograman Java melalui kuliah pemrograman berbasis objek (OOP), tapi mengklaimnya sebagai orang yang “expert” dalam bahasa tersebut. Jangan pula menuliskan pengalaman kerja sebagai web developer jika hanya mengutak-atik blog yang menggunakan template wordpress sebagai hobi tanpa menguasai bahasa javascript, ruby, php, html, dsb. Sampaikanlah apa adanya tanpa melebih-lebihkan fakta karena nanti malah jadi meragukan atau “over estimated” bagi professor yang membuat pekerjaan kita di lab terasa berat.

Terkait template CV, tidak ada batasan mana yang harus digunakan. Usahakan semenarik mungkin dan sejelas mungkin informasinya bagi pembaca. Saya pribadi menyukai template yang sederhana dan rapi seperti yang diberikan dalam template modern CV-nya latex. Bagi Anda yang terbiasa menggunakan latex untuk membuat dokumen (buku/paper/dll.), saya merekomendasikan untuk mengunduh template tersebut dan menggunakannya untuk CV Anda. Jika membutuhkan contoh, Anda bisa melihat CV saya di link berikut.

Selamat mencoba membuat CV yang menarik dan informatif. Jika ada pertanyaan silahkan dilayangkan dalam kolom komentar atau hubungi saya via email.

,

Leave a Reply